Gelombang Kesal terhadap Ojol di Medsos, Dipicu Anggapan Ada Perhatian Berlebihan
Sentimen negatif kepada driver ojek online perlahan bermunculan di tengah wabah virus korona baru COVID-19. Situasi yang berbeda 180 derajat dibanding awal pandemi ini.
Sebelumnya, keprihatinan terhadap ojol begitu tinggi seiring munculnya imbauan untuk bekerja dari rumah, mengurangi kegiatan di ruang publik, serta disusul dengan sekolah dan kampus menyetop studi tatap muka. Pendapatan ojol yang biasanya menjadi pilihan transportasi utama menembus macet pun langsung anjlok.
Keprihatinan terhadap situasi ini memicu gerakan memesan makanan untuk ojol, namun bukan untuk diantar. Melainkan, diberikan kepada pengemudi agar mereka dan keluarganya terbantu di tengah merosotnya pendapatan.
Udah pada order makan siang buat driver ojol yg sepi order? Kita makanan bisa nyetok, siap dirumahkan, dana darurat aman, nyerok saham jg hayu. Org lain sarapan aja gak bisa. Silakan laksanakan gaes
9,293 people are talking about this
Pertengahan Maret lalu "Gerakan Pesan Makanan untuk Driver Ojol" ini viral. Mulai dari influencer hingga perusahaan startup giat mengampanyekannya.
Namun "bulan madu" pada Maret lalu itu seolah hilang begitu memasuki April. Riak-riak ini sebenarnya sudah muncul sejak viralnya twit-twit yang mempertanyakan bantuan makanan terhadap ojol. Bantuan ini dituding membuat penjual makanan kaki lima kehilangan omzet.
Tentu saja klaim ini masih harus dipertanyakan apakah penurunan penjualan karena ojol atau memang berkurangnya aktivitas di luar rumah membuat penjualan mereka ikut menurun. Saat itu mereka yang ikut melihat potensi efek samping itu menyarankan agar ojol diberi tips saja. Sehingga, uang lebih itu dipakai buat berbelanja ke warung dan pedagang kaki lima.
Perhatian Berlebih kepada Ojol
Semakin bertambahnya kebijakan yang dikhususkan kepada ojol juga semakin membuat publik mempertanyakan mengapa mereka seolah paling diperhatikan. Misalnya saja, PT Pertamina (Persero) menyiapkan dana Rp 13,5 miliar buat program cashback saldo LinkAja untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Program ini memberikan cashback 50 persen dengan maksimal nilai Rp 15.000 per hari.
"Sebagai apresiasi atas jasa yang diberikan ojek online, Pertamina memberikan program khusus dalam pembelian BBM yang menggunakan aplikasi MyPertamina. Diharapkan program yang berjalan 3 bulan ke depan ini juga bisa meringankan beban biaya yang harus dikeluarkan ojek dalam menjalankan pekerjaannya,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati seperti diberitakan pada Selasa (14/4). Artikel selengkapnya cek DI SINI.
Program itu mengundang pertanyaan. Mengapa hanya untuk ojol?
"Sifat bantuan itu harusnya lebih luas yang terdampak (pandemi covid-19) tidak hanya ojol, tapi ojek pangkalan supir taksi, supir angkot, dan masih luas lagi," kata Direktur Peneliti Center Of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Pieter Abdullah.
Pieter menilai tidak etis bagi Pertamina yang BUMN hanya mengkhususkan kelompok tertentu. Cara itu, kata dia, bisa memicu kecemburuan.
Telkomsel dan MPR Ajak Masyarakat Donasi Pulsa untuk Bantu Ojol#OjolAnakEmas jpnn.com/news/telkomsel …
Ojol lagi ,ojol lagi...sy jg ojol tp dlm keadaan begini kita hrs putar yaitu cri krj yg laen,mentang2 enak dpt duitnya jd ojol stlh keadaan spt ini jd manja tiap hr ngeluh sana sini dimedsos,saya jd kesal trhdp oknum spt itu.jd lah mnusia yg pandai bersyukur..
See
aL aNKaBuT
's other Tweets



Antipati Akibat Video Viral Kemarahan Ojol
Puncak antipati itu terjadi saat viralnya video sekelompok ojol mengeluhkan kondisi akibat pandemi korona dengan nada marah dan memaki kepada perusahaan aplikasi tempat mereka bekerja dan juga pemerintah.
"Ingat lapar bisa membuat orang bisa menjadi beringas. Lapar bisa mematikan pikiran, membutakan mata hati. Kalian tidak punya mata hati, kalian tidak empati, tidak punya perhatian. Jangan salahkan kami juga tidak punya akal sehat dan tidak punya nurani," ujar seorang driver ojol yang berbicara dalam video itu.
"Pikirin tuh perut ojol yang sudah membuat lu kaya, paham lu?" kata yang lain.
Makin kesini makin nglunjak lu pade,bukan lg simpati n empati yg gue lihat ke lu pade justru eneg ,lupikir kondisi kyak gini lu doang merasa susah tong masih banyak yg lebih susah dr lu pade propokator
201 people are talking about this
Gojek langsung bereaksi terhadap video ini. "Gojek mengecam tindakan oknum yg mengatasnamakan mitra driver Gojek karena dapat berdampak bagi mitra kami yang terus bekerja dengan gigih & jujur. Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak terpancing."
Para ojol itu diciduk polisi lantas meminta maaf. Tapi kekesalan sudah terlanjur muncul.
Dear Ojol. Kalian dapat perhatian dari Pemerintah dibanding kami Pelaku Wisata, ada 13 juta orang pelaku wisata mandeg total.
Pelaku wisata termasuk bersyukur sudah dibantu soal kredit, dan kalian juga dapat kan?
Tak perlu ngancam ribut, hidup ini bukan hanya soal kalian.
12.8K people are talking about this
Ojol Makin Sering Disindir
Meme puncak gunung es yang beberapa hari terakhir ini beredar di medsos menggambarkan suasana hati warganet terhadap ojol:
Ojol pun makin sering disindir saat ada informasi terkait virus korona, terutama tentang sikap positif masyarakat, ojol pun disindir. Misanya saat viral ada bocah umur 9 tahun menyumbangkan tabungannya buat pembelian APD tenaga medis. (Cerita selengkapnya DI SINI)
Sindiran juga dibuat akun ini saat memposting video tentang nasib petani bunga di tengah korona. Mereka terpaksa membuang panen dan sebagian dijadikan pakan ternak karena wabah COVID-19 membuat mereka sepi pesanan. Biasanya mereka mendapat pemasukan dari pesanan buat acara resepsi nikah yang kini dilarang demi social distancing. Cuitannya dimulai dengan "Ojol Disayang, Petani Dibuang."
-- OJOL DISAYANG PETANI DIBUANG --
Di saat orang2&media sibuk mengalihkan perhatian ke ojek online, mereka lupa kalo corona tidak hanya menyengsarakan ojek online. Petani, adalah salah satu yang terdampak paling parah dan sekaligus paling dilupakan. Ini contohnya: Petani Bunga
15.5K people are talking about this
Benarkah ojol diistimewakan?
Faktanya, bantuan tidak hanya untuk ojol. Pemerintah daerah yang memberlakukan PSBB, misalnya, memberikan bantuan sembako tanpa memandang profesinya.
Lalu pemerintah pusat juga memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk semua pekerja informal dan pekerja harian yang terdampak langsung PSBB. Mulai dari pemilik warung, pedagang pasar, toko kecil, pekerja di mal, pekerja di sektor transportasi akan mendapatkan bantuan.
"Kami siapkan bentuk bantuan sosial melalui BLT untuk meningkatkan daya beli kelompok terdampak. Siapa saja? Pertama pasti pekerja sektor informal, berarti warung, toko-toko kecil, pedagang pasar dan sebagainya," ujar kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono." Penjelasan selengkapnya DI SINI
Lantas kenapa ojol sering disebut? Karena PSBB punya dampak besar terhadap ojol, padahal mereka menopang banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama kuliner.
Berkurangnya penumpang akibat wabah COVID-19 membuat sebagian driver ojol kesulitan mengambil order makanan. Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, orderan tersebut butuh modal untuk membayar makanan pelanggan ke rumah makan yang dituju.
Ini dibenarkan Ketua Bidang UMKM Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Handito Joewono. Ia mengatakan ojol membantu keberlanjutan usaha kecil seperti kuliner. "Dalam kondisi ini, yang diharapkan adalah bagaimana kita saling meringankan beban dan saling membantu,"
0 Response to "Gelombang Kesal terhadap Ojol di Medsos, Dipicu Anggapan Ada Perhatian Berlebihan"
Post a Comment